Minggu, 15 November 2009

Pengantar Geologi (materi ke- 4)

GEOLOGI SEJARAH

Geologi sejarah merupakan salah satu cabang geologi yang mempelajari sejarah terjadinya bumi dan peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi. Tidak di ketahui dengan pasti berapa juta tahun yang lalu bumi ini “dilahirkan”, demikian juga kapan kulit bumi ini terbentuk.

Untuk memperkirakan hal tersebut dengan didasarkan pada Ilmu pengetahuan dan bertitiktolak dari gejala-gejala geologi yang terekam pada kulit bumi yang berhasil diamati, maka di coba disusun skala waktu geologi.

Pembagian kurun dipelajari berdasarkan sisa-sisa kehidupan purba yang telah membatu yang di sebut fosil atau didasarkan atas adanya perkembangan kehidupan yang nyata.

A. Skala Waktu Geologi

a. Masa Arkeozoikum

Arkeozoikum dapat diartikan sebagai masa tanpa kehidupan. Bumi digambarkan masih dalam keadaan cair pijar dan membara dengan suhu yang sangat tinggi.

Menurut Soewarno Darsoprajitno (1997 : 3), sekitar satu milyard tahun yang lalu, bumi mulai membentuk kerak, dan beberapa ratus juta tahun kemudian suhu bumi mulai menyusut dan seluruh permukaaan bumi sudah membeku. Keadaan ini disusul pula oleh penyusutan suhu gas yang meliputi bumi hingga mengembunlah uap air dan jatuh ke bumi sebagai hujan lebat. Hujan ini yang diduga membentuk lautan dan danau di berbagai bagian yang rendah dipermukaan bumi. Bersamaan dengan itu, pembentukan udara yang meliputi bumipun makin sempurna, sehingga terlindung dari benturan berbagai benda ruang angkasa yang di sebut meteorit.

b. Masa Paleozoikum

Diperkirakan masa berlangsung di mulai sejak 570 juta tahun yang lalu.Pada masa ini sudah ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan , berupa kerangka atau cangkang binatang purba yang telah membatu. Masa Paleozoikum terbagi atas 6 zaman, yaiti :

1. Kambrium, zaman ini berlangsung sejak 570 hingga 500 juta tahun yang lalu dan dicirikan oleh adanya fosil binatang laut yang primitif yang disebut trilobit. Kambrium berasal dari nama suatu daerah di Inggris bernama Cambria. Di daerah ini ditemukan singkapan batuan yang di pakai sebagai perconto yang bagus untuk umur Kambrium.

2. Ordovisium, nama zaman yang berasal dari nama suku bangsa Celtic yang disebut Ordovices. Zaman ini berlangsung sejak 500 hingga 440 juta tahun yang lalu dan dicirikan dengan meningkatnya jumlah binatang laut invertebrata.

3. Silur, namanya berasal dari suku bangsa primitif SILURES yang tinggal di suatu daerah di Inggris dan berlangsung sejak 440 hingga 395 juta tahun yang lalu. Fosil yang mencirikan zaman Silur yaiutu fosil binatang laut yang disebut eurypterids, yaitu semacam kalajengking.

4. Devon, berasal dari nama daerah di Inggris Barat Daya dan zaman ini berlangsung sejak 395 hingga 345 juta tahun lalu. Batuan yang mengandung fosil ikan bintang merupakan salahsatu contoh batuan yang mencirikan zaman Devon.

5. Karbon, berlangsung sejak 345 hingga 280 juta tahun lalu.Nama zaman ini mulai digunakan sejak 1822 pada saat ditemukan lapisan batuan yang mengandung batubara. Hal ini juga diyakinkan dengan banyaknya endapan batubara yang terbentuk dari tumbuhan yang berasal dari zaman tersebut.

6. Perem, zaman terakhir dari masa Paleozoikum, namanya berasal dari daerah di Rusia bagian timur laut yaitu Perem. Di daerah ini ditemukan endapan laut penuh fosil yang dapat dibakukan untuk mencirikan zamannya, yaitu fosil bersel satu yang disebut Fusulina. Zaman ini berlangsung sejak 280 sampai 225 juta tahun lalu.

c. Masa Mesozoikum

Dalam sejarah, masa ini disebut juga masa pertengahan, berlangsung selama 160 juta tahun sejak 225 sampai 65 juta tahun lalu. Pada masa ini ditandai oleh hadirnya binatang reptil baik di darat, laut atau yang dapat melayang di udara.

Masa Mesozoikum di bagi menjadi tiga zaman, yaitu :

1. Trias, nama zaman ini berasal dari Jerman yang berarti tiga, berdasar suatu lapisan batuan yang terdiri dari endapan batuan yang berwarna merah (bagian bawah), serpih laut dan batugamping (bagian tengah) dan endapan berwarna merah (bagian atas). Zaman ini berlangsung sejak 225 sampai 190 juta tahun lalu.

2. Jura, zaman ini berlangsung selama 55 juta tahun sejak 190 sampai 136 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari nama pegunungan yang terletak di batas Swiss dan Perancis, dimana endapan batuannya banyak mengandung fosil yang beraneka ragan dan dalam keadaan baik. Salahsatu Fosil yang ditemukan berupa fosil binatang purba yang popular di sebut Dinosaurus.

3. Kapur, namanya berasal dari kata Latin “Creta” yang berarti kapur dan diberikan pada suatu singkapan berupa tebing putih yang ditemukan di Dover (Inggris Tenggara), di mana pada batuan banyak mengandung fosil binatang laut. Zaman ini berlangsung sejak 136 hingga 65 juta tahun lalu.

d. Masa Kenozoikum

Masa ini disebut juga sebagai masa Neozoikum, yang dapat berarti masa baru.Masa ini dibagi atas dua zaman, yaitu zaman Tersier dan Kuarter.

1. Tersier, berlangsung 65 hingga 1,8 juta tahun lalu. Zaman ini terbagi menjadi 5 kala, yaitu :

- Pleosen

- Eosen

- Oligosen

- Miosen

- Pliosen

2. Kuarter, merupakan zaman terakhir dalam sejarah geologi bumi yang di mulai sejak 1,8 juta tahun lalu hingga sekarang. Zaman ini terbagi menjadi dua kala, yaitu kala Plistosen dan Holosen.

B. Teori Pembentukan Bumi

1) Dalam Buku Geologi Dan Perubahan (Hamparan Dunia Ilmu Time Life), sekitar 4,6 miliar tahun yang lampau, awan debu dan gas yang mengapung diruang angkasa mulai mengecil. Materi pada pusat awan itu mengumpul menjadi matahari. Sisa gas dan debunya memipih menjadi awan berbentuk cakram disekitar matahari itu. Selama kira-kira 100 juta tahun, butir-butir debu dalam awan itu saling melekat membentuk plenetesimal sangat kecil dengan diameter beberapa kilometer. Benda-benda ini bertabrakan dan bergabung membentuk planet. Diantaranya, bumi ialah planet ketiga matahari, yang terbentuk melalui tahapan-tahapan berikut :

- Bumi mulai terbentuk ketika butir-butir debu dalam cakram awan disekitar matahari mulai saling melekat. Partikel-partikel ini menggumpal menjadi badan yang lebih besar, badan-badan ini kemudian bertabrakan dan membentuk benda-benda berukuran planet.

- Sisa-sisa dari awan asli berjatuhan ke dunia yang masih muda itu. Energi dari bahan yang jatuh ini, bersama dengan pemanasan yang terjadi akibat pelapukan radioaktif, menyebabkan melelehnya bumi.

- Sebagai akibat pelelehan ini , bahan-bahan yang mamapat- terutama besi- tenggelam ke pusat planet itu dan menjadi intinya. Seluruh permukaan bumi tertutup oleh lautan batuan yang meleleh. Bahan-bahan yang lebih ringan seperti misalnya uap air dan karbon dioksida beralih ke luar dan membentuk suatu atmosfer purba.

- Angin surya-aliran cepat partikel-partikel bermuatan dari matahari_menyapu bersih sisa-sisa awan asli dari Tata Surya sehingga benturannya ke bumi berkurang. Planet itu mendingin, dan uap air membentuk awan tebal di atmosfer.

- Awan pun mendingan, uap airnya mengembun, dan hujan deras membanjiri bumi. Lama kelamaan hujan deras itu mendinginkan batuan di permukaan bumi.

- Limpahan air dari badai-badai itu mengumpul ditenpat yang rendah sehingga terjadilah awal samudera di dunia, Karbon dioksida dari udara mulai larut dalam genanganluas ini sehingga planet ini makin dingin lagi.

- Kira-kira 2,5 miliar tahun yang lampau, sebuah bumi yang biru telah muncul dari kekacaubalauan penciptaannya itu. Awan menghilang, dan matahari bersinar atas suatu dunia yang amat mirip dunia kita sekarang.

2) Teori Kabut Immanuel Kant - Pierre de Laplace, inti teorinya:

- Di jagat raya terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut (nebula)

- Gaya tarik menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat (berpilin).

- Dalam proses tersebut terdapat sebagian yang terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan), menjadi planet-planet dalam tata surya ( termasuk bumi).

3) Teori Planetisimal (Chamberlain – Moulton), inti teorinya:

- Pada mulanya sudah terdapat matahari asal.

- Suatu ketika, matahari asal tersebut di dekati sebuah bintang besar yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian matahari.

- Akibatnya, terjadi ledakan-ledakan gas keluar dari atmosfer matahari, mengembun dan membeku sebagai benda padat yang disebut Planetisimal.

- Planetisimal berkembang menjadi planet-planet, termasuk bumi.

4) Teori Pasang Surut (Jeans – Jeffreys), inti teorinya:

- Terdapat bintang besar yang melintas dekat matahari.

- Gaya gravitasi bintang tersebut menarik sebagian materi matahari sehingga terpisah (terpilin).

- Materi yang terpisah tersebut membentuk planet-planet.

5) Teori Bintang Kembar (Lyttleton), inti teorinya:

- Dalam galaksi terdapat bintang kembar.

- Salah satu bintang meledak, sehingga banyak material yang terlempar.

- Bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang kuat (yaitu matahari), sedangkan pecahan bintang yang meledak adalah planet-planet yang mengelilinginya.

6) Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory), inti teorinya:

- Terdapat massa yang sangat besar dan mempunyai massa jenis yang sangat besar.

- Adanya reaksi inti yang menyebabkan massa tersebut meledak hebat.

- Massa tersebut mengembang dengan sangat cepat, menjauhi pusat ledakan.

- Bintang yang paling kuat menjadi pusatnya.

- Ledakan besar tersebut, merupakan awal terbentuknya alam semesta.

- Sisa-sisa ledakan tersebut membentuk galaksi, cluster, bintang-bintang, tata surya, dan nebula.

C. Teori Perkembangan Bumi

1. Teori Catastrophism

Lahir pada akhir abad ke 17, dengan penamaan lain sebagai teori malapetaka atau Bencana. Teori ini dicetuskan oleh Baron Georges Cuvier, ahli geologi dari Perancis. Inti teorinya adalah :

- menerangkan gejala-gejala geologi itu dengan perubahan-perubahan secara revolusioner.

- Perubahan-perubahan yang sudah dan sedang terjadi tidak pernah dihubungkan dengan proses-proses alam yang sudah berlaku.

- Bentuk muka bumi tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu yang lama.

2. Teori Uniformitarianisme

Teori ini lahir pada abad ke 18, di kenal pula sebagai teori evolusi bumi. Teori ini dicetuskan oleh James Hutton, seorang ahli geologi berkebangsaan Skotlandia.

Inti teorinya adalah :

- Sejarah bumi itu berlaku tidak dengan kekerasan, tetapi apa yang terjadi pada.

jaman dahulu dapat diterangkan dengan kejadian-kejadian jaman sekarang

- “ The Present is the key to the past “, yang artinya bahwa proses yang berlangsung pada masa kini merupakan kunci untuk menafsirkan proses yang berlaku pada masa yang lampau.

- bahwa rangkaian penomena alam tidak terjadi oleh suatu malapetaka yang tiba-tiba, akan tetapi oleh proses yang bersambungan dan berjalan dengan lambat.

Pengantar Ilmu Sosial (Materi Ke 5)

PRANATA SOSIAL DAN INSTITUSIONALISASI

A. Pengertian Pranata Sosial / Lembaga Kemasyarakatan (Social Institution)
- adalah Sesuatu yang mengandung pengertian perihal adanya norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu.
- adalah unsur-unsur yang mengatur perilaku yang mengatur masyarakat.
- adalah himpunan norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat.
- Wujud konkrit dari lembaga kemasyarakatan adalah association, contohnya Universitas.

B. Fungsi Pranata Sosial/lembaga kemasyarakatan , diantaranya adalah :
- Memberi pedoman kepada anggota masyarakat cara bertingkahlaku/bersikap dalam menghadapi masalah di dalam masyarakat.
- Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan.
- memberi pegangan dalam mengadakan pengendalian sosial (social control).

C. Tipe-tipe lembaga Kemasyarakatan
a. dari sudut perkembangannya : 1) Crescive intitutions
2) enacted institutions
b. dari sudut nilai-nilai yang diterima masyarakat 1) basic institutions
2) subsidiary institutions
c. dari sudut penerimaan masyarakat : approved-socially sanctioned institutions
d. dari sudut penyebarannya : 1) general institutions
2) regulative institutions
e. dari sudut fungsinya : 1) operative institutions
2) restricted institutions

D. Ciri umum Lembaga Kemasyarakatan :
- merupakan suatu organisasi dari pola-pola pemikiran dan pola-pola perikelakuanyang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasilnya.
- suatu tingkat kekekalan tertentu.
- mempunyai alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan dari lembaga kemasyarakatan.
- mempunyai lambing-lambang yang khas.
- mempunyai suatu tradisi atau aturan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis

E. Norma-norma
- adalah pedoman/petunjuk/ aturan-aturan bagi tingkah laku seseorang yang berlaku di dalam suatu masyarakat.
- Macam-macam norma dalam masyarakat adalah :
1) Norma Agama
2) Norma kelaziman/kebiasaan (folkways)
3) Norma kesusilaan/tata kelakuan (mores), dan
4) Norma Hukum (Rule)




- Dalam rangka pembentukannya sebagai lembaga kemasyarakatan, norma-norma tersebut mengalami proses, yaitu :
1) Proses Institutionalisasi, adalah proses yang dilewati suatu norma masyarakat yang baru untuk menjadi bagian dari suatu lembaga kemasyarakatan sehingga di kenal, diakui, dihargai, dan ditaati dalam kehidupan sehari-hari.
2) Proses internalisasi, yaitu proses di mana norma masyarakat tersebut sampai mendarahdaging dalam jiwa anggota masyarakat.

F. Pengendalian sosial (Social control)
- adalah segala sistem atau proses yang dijalankan oleh masyarakat selau disesuaikan dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku dalam masyarakat.
- diciptakan agar masyarakat mentaati norma yang berlaku.
- Social control dapat bersifat :
1) Preventif/positif, yaitu proses dilakukan sebelum terjadi pelanggaran norma sebagai cara pencegahan.
2) Represif/degatif, yaitu proses yang dilakukan sebagai pemulihan setelah terjadinya pelanggaran norma.
- Cara-cara pengendalian sosial :
1) Persuasif, dilakukan tanpa kekerasan, melalui bimbingan/ajaran/ajakan.
2) Koersif, dilakukan dengan kekuatan fisik, ditekankan pada kekerasan dan ancaman.
- Wujud pengendalian sosial, berupa :
1) Keyakinan masyarakat akan kebaikan norma-norma kemasyarakatan.
2) Penghargaan kepada anggota masyarakat yang taat pada norma-norma.
3) Rasa malu dan takut bila menyimpang atau melanggar norma dan nilai-nilai yang berlaku.
4) Terciptanya sistem hukum, yaitu sistem tata tertib dengan sanksi tegas bagi pelanggar.
- Masalah yang berkaitan dengan social control berupa :
1) Conformity, yaitu penyesuaian diri pada norma-norma dan nilai-nilai dalam masyarakat, dan
2) Deviation, yaitu penyimpangan terhadap nilai-nilai dan norma-norma tersebut.

Pengantar Ilmu Sosial (Materi ke-4)

KELOMPOK SOSIAL

Naluri yang dimiliki manusia untuk selalu hidup bersama dengan sesamanya, mendorong terbentuknya kelompok-kelompok sosial. Kelompok sosial merupakan suatu sistem, mempunyai nana dan identitas tertentu yang dimiliki bersama dan semua orang yang ada didalamnya merasakan adanya hubungan yang mengikat mereka menjadi satu dan melakukan interaksi satu dengan lainnya. Contoh kelompok sosial adalah yang disebut masyarakat.

Menurut Koentjaraningrat, terdapat ciri masyarakat sebagai berikut: (a) merupakan sekumpulan manusia yang saling bergaul/berinteraksi, (b) mempunuai pola tingkah laku yang di ikat oleh adat istiadat yang khas, (c) mempunyai rasa kebersamaan.

D ibawah ini merupakan kelompok sosial yang disebut masyarakat pedesaan/ Paguyuban (gmeinschaft) dan masyarakat perkotaan/Patembayan (gesselschaft).

A. Masyarakat Pedesaan

- adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerja sama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama (homogen) di suatu daerah tertentu dengan matapencaharian mayoritas dari sektor agraris.

- Memiliki ciri-ciri sbb :

1`Hubungan antar warga terjalin lebih erat dan mendalam dengan dasar kekeluargaan

2. Sebagian besar warganya bermatapencaharian di bidang agraris.

3. Relatif bersifat homogen baik dalam agama, matapencaharian, adat istiadat, bahasa, dan sebagainya.

1. Cara hidup yang bersifat gotongroyong dan saling menolong.

2. Sikap mental yang religius-magis.

3. Jumlah penduduk relatif sedikit.

- Ketegangan-ketegangan atau masalah-masalah sosial yang terjadi pada masyarakat pedesaan biasanya terjadi disebabkan antara lain oleh :

1. Konflik atau pertengkaran antara anggota masyarakat desa.

2. Kontraversi atau pertentangan sikap atau pendapat antara warga masyarakat.

3. Kompetisi yang pada kakikatnya merupakan sifat manusia.

B. Masyarakat Perkotaan

- adalah himpunan penduduk yang bermatapencaharian non agraris, bertempat tinggal di dalam dan di sekitar tempat kegiatan ekonomi, pemerintah, pusat kebudayaan, pendidikan dan sebagainya.

- Memiliki cirri-ciri, sbb:

1. Jumlah penduduk banyak.

2. Penduduk terbanyak dan padat pada pusat kota.

3. pertambahan penduduk cepat karena banyaknya pendatang.

4. Latarbelakang penduduk heterogen, baik agama, suku bangsa, bahasa, pendidikan, matapencaharian , dan sebagainya.

5. Sifat penduduk yang materialistis dan individualis.

C. Faktor-faktor yang dapat membedakan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, antara lain sebagai berikut :

1. Jumlah dan kepadatan penduduk

2. Lingkungan hidup.

3. Mata pencaharian.

4. Corak kehidupan sosial.

5. Mobilitas sosial.

6. Pola interaksi.

7. Solidaritas sosial.

8. Kedudukan dalam hierarki system administrasi nasional.

D. Hubungan antara Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

1. Bersifat saling membutuhkan dalam memenuhi berbagai kebutuhan.

2. Masyarakat desa memenuhi kebutukan masyarakat kota akan bahan-bahan pangan dan tenaga kerja kasar.

3. Masyarakat kota menghasilkan barang-barang dan pelayanan jasa yang dibutuhkan masyarakat desa.

E. Urbanisasi

- Adalah proses perpindahan penduduk dari desa ke kota.

- Adalah proses terjadinya masyarakat perkotaan.

- Adanya sifat atau cara hidup yang menarik dan ditunjukan dengan tersedianya berbagai fasilitas hidup, merupakan masyarakat pedesaan tertarik pindah ke kota.

- Proses tersebut ditandai dengan ciri-ciri sbb:

1. Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota.

2. Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja non agrarisdi sektor sekunder (industri) dan sektor tersier (jasa).

3. Tumbuhnya pemukiman menjadi kota.

4. Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan pada bidang ekonomi, sosial kebudayaan, dan psikologis.

F. Faktor-faktor penyebab terjadinya urbanisasi

1. Faktor Pendorong (push factors), diantaranya :

- Timbulnya kemiskinan di daerah pedesaan.

- Ingin membebaskan diri dari kungkungan adat istiadat yang ketat.

- Keinginan untuk menambah ilmu.

- Keinginan mengembangkan kemampuan selain di bidang agraris.

- Kegagalan panen.

- Kurangnya berbagai sarana di desa.

2. Faktor Penarik (pull factors), diantaranya :

- Anggapan di kota mudah mencari kerja.

- Keinginan untuk mengangkat posisi sosial.

- Di kota ada kesempatan dan prasarana untuk mengembangkan usaha di sektor non agraris.

- Kota di anggap sebagai tempat untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat.

- Kota memberikan kemungkinan yang lebih memadai untuk mengembangkan jiwa.

G. Dampak urbanisasi bagi daerah pedesaan dan daerah perkotaan

- Dampak positif >

bagi daerah pedesaan dan perkotaan

- Dampak negatif>

H. Usaha-usaha pencegahan urbanisasi

Dilakukan baik di daerah pedesaan maupun di daerah perkotaan:

1). Perbaikan ekonomi pedesaan

2). Perbaikan dan pembangunan berbagai sarana kebutuhan masyarakat pedesaan.

3). Pendidikan yang mengutamakan budi pekerti dan pribadi yang berakhlak tinggi dan bertanggungjawab.

4). Pembatasan jumlah pendatang pada kota-kota terutama kota yang padat penduduk.