Rabu, 14 Oktober 2009

Oseanografi (Materi ke-2)

BAB II
TOPOGRAFI DASAR LAUTAN

A. Perairan Indonesia
Pengetahuan tentang topografi dasar laut di dapat bermula dari adanya pemetaan laut secara sederhana , yaitu berupa pengukuran kedalaman dasar laut dengan mengulur tali atau kabel yang diberi bandul pemberat ke dalam laut hingga menyentuh dasar laut, namun teknik ini banyak kekurangan dan kelemahannya.
Pengetahuan tentang hal ini baru mengalami kemajuan setelah ditemukan alat perum gema (Echo Sounder). Cara kerja alat ini berdasarkan pada prinsip perambatan dan pemantulan bunyi dalam air. Isyarat bunyi dipancarkan dari kapal merambat dengan kecepatan rata-rata 1.600 meter/detik, hingga menyentuh dasar laut dan gema yang dipantulkan kemudian ditangkap kembali. Jarak waktu yang diperlukan untuk perambatan bolak-balik diterjemahkan menjadi kedalaman laut di tempat itu.
Berdasarkan kedalaman lautnya, perairan Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Perairan dangkal berupa paparan (Shelf), adalah zone di laut terhitung mulai dari garis surut terendah hingga kedalaman sekitar 200 meter, yang kemudian biasanya disusul dengan lereng yang lebih curam ke arah laut dalam.
Di Indonesia terdapat 2 paparan luas, yaitu Paparan Sunda di sebelah barat dan paparan Arafura-Sahul di sebelah timur.
Paparan Sunda merupakan paparan benua (Continental Shelf) yang terluas di dunia. Paparan ini menghubungkan pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dengan daratan Asia, mencakup laut Cina, teluk Thailand, selat Malaka, dan laut Jawa. Paparan ini di duga merupakan daratan utuh yang menyatu dengan Jawa, Kalimantan, Sumatera dan daratan Asia. Hal ini dibuktikan dengan adanya jejak dua system aliran sungai yang kini terbenam dalam laut (drowned river system), yaitu (1) sungai Sunda utara , dengan daerah hulu di Sumatera dan Kalimantan serta bermuara di laut Cina, (2) sungai Sunda Selatan, dengan daerah hulu di Jawa, Kalimantan selatan serta bermuara di selat Makasar.
Paparan Arafura – Sahul terletak di sebelah utara Australia, karenanya paparan ini disebut juga paparan Australia utara ( Northern Australian Shelves).
2. Perairan laut dalam, terletak di antara kedua paparan dengan topografi yang kompleks. Seperti adanya basin dan palung, baik yang termasuk “trench” atau “trough”. Bentukan berupa basin dan palung tersebut terbagi menjadi dua kelompok, yaitu :
Kelompok Basin dan palung Maluku
- Basin Morotai
- Basin Bacan
- Basin Mangole
- Basin Basin Gorontalo
- Palung Ternate

Kelompok basin dan palung Banda
- Basin Buru
- Basin Banda Utara
- Basin Banda selatan
- Basin Manipa
- Basin Ambalau
- Basin Aru
- Basin Flores
- Basin Sawu
- Basin Wetar
- Palung Weber
- Palung Butung

B. Topografi dasar laut
Adapun gambaran relief (topografi) secara umum pada dasar laut, diantaranya:
1. Bentuk elevasi berupa punggungan
- Ridge, adalah bentukan hasil proses peninggian di atas lautan (serupa dengan gunung di daratan) dengan lereng yang terjal dan curam.
- Rise, sama dengan ridge, hanya kemiringan lerengnya landai.
2. Trench, yaitu bagian laut terdalam berbentuk seperti saluran yang seolah terpisah sangat dalam yang terdapat di perbatasan benua dengan kepulauan.
3. Continental Island (pulau-pulau benua), yaitu pulau yang menurut sifat geologinya merupakan bagian dari massa tanah daratan benua besar yang kemudian menjadi terpisah. Contohnya pulau Madagaskar.
4. Island Arc, yaitu kumpulan pulau yang terdiri dari batuan vulkanik dan sisa sedimen pada bagian permukaan dasar lautan
5. Mid – Oceanic- Volcanic Island, yaitu daerah yang terdiri dari pulau-pulau kecil yang terletak di tengah lautan, letaknya sangat jauh dari massa daratan.
6. Atol-atol, yaitu daerah yang terdiri dari kumpulan pulau-pulau yang sebagian tenggelam di bawah permukaan air.
7. Seamount dan Guyot
- Seamount, adalah gunungapi yang muncul dari dasar lautan, tapi tidak dapat mencapai permukaan laut, mempunyai lereng curam dan puncak runcing.
- Guyot, sama dengan Seamount, hanya lerengnya landai dan puncaknya datar.

Topografi dasar laut yang kompleks di Indonesia disebabkan karena kawasan ini merupakan pertemuan dari empat lempeng lithosfer, yaitu :
1. Lempeng Eurasia
2. Lempeng Filipina
3. Lempeng PasifikLempeng samudera Hindia - Australia

1 komentar:

  1. Ada tertulis "1. Bentuk elevasi berupa punggungan". Yang benar punggungan atau pegunungan ?

    BalasHapus